Tuesday, October 9, 2012

ujian,prasangka pada Allah

assalamualaikum..

manusia diuji berdasarkan imannya.gulp.
berprasangka baiklah pada Allah dalam setiap kejadian dan keadaan kerana sesungguhnya Allah bersama sangkaan hamba-hambaNya.

'Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ..........'
(2:286)

emm. nak share satu kisah yang bagi saya sangat best; moga bermanfaat untuk semua ^^

kisah ini berlaku pada masa 'Abbasiyah akhir, kisah seorang ayah dan anak yang mengimpikan syahid. Sang ayah adalah bekas budak, bekerja habis-habisan mengumpul dirham lalu meminta izin untuk menebus dirinya pada sang majikan.

"Allah 'Azza wa Jalla telah membeliku dari Anda, lalu Dia membebaskanku" -sang ayah

Alhamdulillah, dengan izin Allah, sang ayah bebas dan masih berbaki dirham untuknya memulai kehidupan barunya sebagai seorang yang merdeka.

'Aku tidak tahu wahai tuanku yang baik, apakah kebebasan ini rahmat ataukah musibah. Aku hanya berbaik sangka pada Allah'

Tahun demi tahun berlalu, sang ayah telah menikah namun isterinya meninggal dunia dan tinggallah sang ayah bersama putera yang dikasihinya. Dididik puteranya memahami agama dan menjalankan sunnah Nabi, juga untuk bersikap kesatria dan berjiwa merdeka.

"Ketahuilah nak, orang bebas yang paling merdeka adalah dia yang bisa memilih caranya untuk mati dan menghadap Illahi. Ketahuilah seorang yang syahid di jalan Allah itu hakikatnya tak pernah mati. Saat terbunuh, dia akan disambut oleh tujuh puluh bidadari. Ruhnya menanti kiamat dengan terbang ke sana-ke mari dalam tubuh burung hijau di taman syurga, dan diizinkan baginya memberi pertolongan bagi keluarganya. Mari kita rebut kehormatan itu nak, dengan berjihad lalu syahid di jalan-Nya"

Jadi..dengan semua harta yang ada, sang ayah dan anak membeli seekor kuda perang berwarna hitam (digambarkan dengan sangat woweeeee hebatnya) sebagai langkah pertama jihad mereka dan menghantar mereka kepada kesyahidan yang diimpikan. Sesampai di rumah, tetangga2 datang lantas mengagumi kegagahan dan kewowan kuda tersebut. Mereka bertanya berapa yang dihabiskan untuk membeli kuda tersebut. Anak beranak itu tersenyum simpul. Itu simpanan yang dikumpulkan seumur hidup! Lantas kekaguman tetangga mereka sebentar tadi berubah menjadi cemuhan.

Ujar sang ayah dan anak ; 'Kami tak tahu, ini rahmat atau musibah. Tapi kami berprasangka baik kepada Allah'

Sepekan berlalu. (taktahulah selama mana tu.hee) Kuda hitam gagah tersebut tadi hilang! Kuda yang dijaga rapi penuh cinta. Kuda yang hadir bersama-sama menanti panggilan Allah ke panggilan jihad untuk menjemput takdir terindah mereka. Berduyunlah tetangga datang mengucapkan takziah, bersimpati pada cita-cita tinggi anak-beranak tersebut.

"Kalian memang tidak beruntung. Kuda itu hanya hadir sejenak untuk memuaskan ambisi (baca=cita2) kalian, lalu Allah membebaskannya dan mengandaskan cita2 kalian"

Tersenyum, sang ayah dan anak lantas mengucapkan ;
'Kami tak tahu, ini rahmat atau musibah. Tapi kami berprasangka baik kepada Allah'

Pokoknya, mereka pasrah. Dengan atau tanpa kuda, jika panggilan Allah datang mereka harus menyambutnya. Kembalilah mereke bekerja tekun seakan tak terjadi apapun. Biidznillah, tiga hari kemudian kuda mereka pulang; bersamanya terdapat belasan lagi kuda lain. Sekali lagi, tetangga2 datang dengan takjub.

"Luar biasa! Kuda itu pergi untuk memanggil kawan-kawannya dan kini kembali membawa mereka menggabungkan diri. Kalian sekarang kaya raya!"

Si pemilik hanya tersenyum ; 'Kami tak tahu, ini rahmat atau musibah. Tapi kami berprasangka baik kepada Allah'

Hari berikutnya dengan bahagia sang anak mencuba menaiki salah satu kuda tesebut. Ditakdirkan Allah kuda itu terkejut ketika terserempak dengan seekor lembu yang lepas dari kandang di persimpangan lalu meronta keras, dan sang anak terjatuh. kakinya patah.
Para tetangga datang menjenguk, menatap sang anak dengan pandangan penuh hiba.

"Ternyata kuda itu tidak membawa berkah. Mereka datang membawa musibah. Alangkah lebih beruntung yang tak memiliki kuda, namun anaknya sihat sentiasa"

Tuan rumah tersenyum lagi; 'Kami tak tahu, ini rahmat atau musibah. Tapi kami berprasangka baik kepada Allah'

Hari berikutnya, hulubalang raja berkeliling negeri; mengumumkan pengerahan pasukan untuk menghadapi tentera musuh yang menyerang perbatasan.Sayang, perang ini sulit untuk dikatakan jihad di jalan Allah kerana musuh yang hendak dihadapi adalah sesama Muslim. Hanya berbeza kesultanan. Semua pemuda yang sihat jasmani dan rohani wajib bergabung untuk mempertahankan negeri. dan sang anak jelas sekali tidak memenuhi syarat tersebut.

Dan hari itu, para tetangga yang ditinggal putera2 menjadi parajurit mendatangi si pemilik kuda ;
".......... Puteramu masih tetap bisa di rumah kerana kakinya patah. Kalian begitu beruntung! Allah menyayangi kalian"

Ucapan mereka kembali bergema ; 'Kami tak tahu, ini rahmat atau musibah. Tapi kami berprasangka baik kepada Allah'

Sebulan kemudian, kota itu dipenuhi ratapan para ibu, isak tangis para isteri. Semua pemuda perang telah tewas di medan tempur. Tetapi para warga telah banyak belajar dari sang ayah dan anak pemilik kuda. Seluruh penduduk kota kini menggumankan kalimat indah itu ; 'Kami tak tahu ini rahmat atau musibah. Kami hanya berprasangka baik pada Allah'

..... 
Tak berapa lama kemudian, panggilan jihad yang sebenarnya bergema. Pasukan Monggol pimpinan Hulagu Khan datang  menyebu wilayah Islam. sang ayah dan anak menyongsong janjinya. Mereka bergegas menyambut panggilan dengan kalimat agungnya ; 'Kami tak tahu, ini rahmat atau musibah. Tapi kami berprasangka baik kepada Allah'




subhanallah. sangat kagum dengan sang ayah dan anak ni. prasangka baik mereka pada Allah last like... forever! Semua benda yang berlaku pada kita dari dulu sampai sekarang, kita tak tahu samada itu adalah baik atau buruk. Yang pasti, semua tu adalah takdir Allah yang terbaik untuk kita ; dan setiap satu tu adalah tarbiyah Allah untuk menjadikan kita makhluk yang lebih bersyukur, lebih sedar tujuan kita diciptakan kat dunia ni.
dan tanpa sedar, sebenarnya berjuta kebaikan mengiringi prasangka baik kita pada yang Maha Pencipta. Dia setia bersama kita, melimpahkan rahmat dan kebaikan, kerana kita mengingatNya dengan sangkaan kebaikan.

Hopefully nyambung la kan kisah ni dengan main point saya. em.insyaallah, setiap masalah ada penyelesaiannya. Yakinlah pada Allah dengan sebenar-sebenarnya.

'Dan Kami turunkan dari Al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (al-Quran) itu hanya akan menambah kerugian'
(17:82)



 p/s : sang anak tadi ialah Al-Manshur Saifuddin Qalawun. bolelah tanya pakcik google kalau nak tahu lebih lagi pasal beliau. dan kisah ni saya ambik dari satu bab dalam buku 'Dalam Dakapan Ukhuwah' dri author fav. saya.hee. banyak lagi cerita best dalam buku ni tahu. bacalah nanti; nk pinjam pon bole :)
pastu.emm.saya pon taktahu betul or tak apa yang saya dah buat, hopefully it will leads to something good. ameen.doakan. ^^ 

till then.
assalamualaikum.

4 comments:

  1. akhirnya jumpa pun blog die :D
    dh hbs dgr recording?
    kalo nk discuss ape2, bgtau la ana.
    ana akan ada spjg hari time dauroh tu . heehee :D

    ReplyDelete
  2. Allahumma ameen. quote fav, aku tidak tahu adakah ini nikmat atau musibah, aku hanya bersangka baik kpd Allah :')

    ReplyDelete